Lagi,
Allah selalu tahu bagaimana caranya menyentuh hatiku. Hari ini aku dibangunkan
pukul 01.50 WIB karena aku belum shalat Isya’ (yang ini bukan untuk
ditiru). Setelah 10 menit berada di
kamar mandi untuk membersihkan diri dan berwudhu, aku bersiap-siap untuk
menunaikan shalat. Tapi, ‘krucukkk....krucukkkk’
aku baru ingat kalau seharian kemarin aku hanya sekali makan nasi. ‘Pantas saja jam segini sudah lapar!’ batinku. Kubuat segelas susu coklat dingin
(karena Sidoarjo itu panasnya Masya Allah) dan mengambil beberapa cemilan di kulkas.
Setelah mengisi perut sebentar, aku pun shalat.
Usai
shalat, ternyata kantukku sudah hilang. Kunyalakan televisi yang hanya kulihat
ketika aku ada di rumah dan ketika ingin melihat saja. Kebiasaan hidup tanpa
televisi di kontrakan ketika sedang aktif kuliah di Malang membuatku tidak lagi
suka menonton televisi. Angka-angka channel di remote kupencet bergantian. Tidak
ada yang menarik. Sebagian besar yang ditayangkan berhubungan dengan
dunia-dunia malam yang liar. Tapi eiitss tanganku terhenti ketika aku sampai di
stasiun T**** 7. Ada sebuah film yang diputar. ‘Film apaan nih?’ waktu itu aku tidak sempat melihat judul yang
ditayangkan di sudut layar. Ditambah aku juga tidak tahu apakah film ini baru
saja dimulai penayangannya atau sudah hampir kelar. Namanya juga nonton
dadakan.